Depresiasi bukanlah teknik untuk
menilai aktiva tetap dan dengan melakukan depresiasi tidaklah otomatis
perusahaan menyisihkan uang untuk membeli aktiva tetap.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi depresiasi adalah:
1. cost dari aktiva tetap,
2. umur ekonomis aktiva tetap,
3. nilai residu, dan
4. pola penggunaan aktiva tetap.
Terdapat beberapa metode depresiasi,
yaitu:
·
Metode Garis
Lurus
·
Metode Saldo
Menurun
·
Metode
Jumlah Angka Tahun
·
Metode Unit
Input
·
Metode Unit
Output
- Metode Garis Lurus
Dengan metode ini penyusutan tahunan
dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu:
- (cost-nilai residu) : umur
Misalkan nilai sebuah peralatan yang
diperoleh tahun 2012 senilai Rp 16.000.000,00 dan masa manfaat ditentukan 5
tahun dengan nilai sisa Rp 1.000.000,00, besarnya penyusutan tahun 2012 dapat
dihitung sebagai berikut: (16.000.000-1.000.000)/5 = Rp 3.000.000,00.
- Ditentukan % penyusutan, kemudian penyusutan tahunan diperoleh dengan cara mengalikan % tersebut dengan cost yang disusutkan sebagai berikut:
1.Prosentase penyusutan tahunan = 100%
: umur, jadi = 100% : 5 = 20%.
2.Dihitung penyusutan = 20% x
(16.000.000 – 1.000.000) = Rp 3.000.000,00.
- · Metode Saldo Menurun
Pertama, tentukan prosentase
penyusutan, biasanya dua kali prosentase penyusutan metode garis lurus. Dengan
demikian jika ada mesin umurnya 5 tahun, maka tarif/prosentase penyusutan
tahunannya adalah 2 x 100% : 5 = 40%.
Setelah itu ditentukan nilai buku
pada awal tahun. Nilai buku adalah saldo rekening aktiva tetap dikurangi dengan
saldo rekening akumulasi penyusutan. Untuk tahun pembelian, karena akumulasi penyusutannya
belum ada, maka nilai bukunya adalah sebesar harga perolehannya.
Selanjutnya besarnya penyusutan satu
tahun dihitung dengan cara mengalikan % penyusutan dengan nilai buku. Misalkan
ada sebuah mesin dibeli tanggal 2 Januari 2012 dengan harga Rp 16.000.000 dan ditaksir dapat
digunakan selama 5 tahun. Penyusutan tahun 2012, 2013, dan 2014 dapat dihitung
sebagai berikut :
Tarif/prosentase
penyusutan = 2 x (100% : 5) = 40%
Penyusutan tahun 2012 =
40% x Nilai Buku
=
40% x Rp 16.000.000
=
Rp 6.400.000
Penyusutan tahun 2013 =
40% x Nilai buku awal tahun 2002
=
40% x (Rp 16.000.000 – Rp 6.400.000)
=
Rp 3.840.000
Penyusutan tahun 2014 =
40% x Nilai buku awal tahun 2003
=
40% x (16.000.000 –6.400.000 – 3.840.000)
=
Rp 2.304.000
Penyusutan tahunan dapat dicari dengan rumus lain yaitu menentukan Nilai Buku pada akhir tahun ke-n = cost x (1 – tarif)n
Penyusutan tahunan dapat dicari dengan rumus lain yaitu menentukan Nilai Buku pada akhir tahun ke-n = cost x (1 – tarif)n
= Rp 16.000.000 x (1 – 0,4) n
Nilai buku akhir tahun ke-3 = Rp
16.000.000 x (1 – 0,4) 3
= Rp 16.000.000 x 0,216
= Rp 3.456.000,00.
Penyusutan tahun 2014 adalah 40% x
Rp 3.456.000 = Rp 1.282.600,00.
- · Metode Jumlah Angka-angka Tahun
Alokasi cost
aktiva tetap dilakukan berdasarkan angka tahun penggunaan. Jika umur
aktiva tetap adalah 5 tahun, maka tahun penggunaannya adalah tahun ke
1,2,3,4,5. Jumlah dari angka-angka tersebut akan dijadikan penyebut. Sementara
itu pembilangnya adalah sisa umur dari masing awal tahun penggunaan. Pada awal
penggunaan sisa umurnya masih lima tahun, oleh karenanya pembilangnya adalah 5.
Setelah digunakan 1 tahun, maka pada awal tahun kedua sisa umurnya adalah empat
tahun sehingga pembilangnya adalah 4. Demikian seterusnya untuk tahun ketiga,
keempat, dan seterusnya.
Misalkan ada sebuah mesin dibeli
tanggal 2 Januari 2012 dengan harga Rp 16.000.000 ditaksir masa manfaat 5 tahun
dengan nilai residu Rp 1.000.000. Penyusutan tahun 2012, 2013, 2014, 2015, dan
2016 dapat dihitung sebagai berikut:
Tahun ke
|
Perhitungan
|
Jumlah
|
1
|
5/15 (16.000.000 – 1.000.000)
|
5.000.000
|
2
|
4/15
(16.000.000 – 1.000.000)
|
4.000.000
|
3
|
3/15
(16.000.000 – 1.000.000)
|
3.000.000
|
4
|
2/15
(16.000.000 – 1.000.000)
|
2.000.000
|
5
|
1/15
(16.000.000 – 1.000.000)
|
1.000.000
|
- Metode Unit Input
Alokasi cost
aktiva tetap ke beban penyusutan tahunan digunakan jumlah input yang
dikeluarkan (misalnya jam mesin) dalam suatu tahun dibandingkan dengan taksiran
input (jam mesin) yang harus dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut diafkir.
Misalkan sebuah mesin dibeli pada tanggal 2 Januari 2012 dengan harga Rp
16.000.000 dan ditaksir dapat digunakan selama 100.000 jam dengan nilai residu
Rp 1.000.000. Selama tahun 2012 digunakan selama 5.000 jam, maka penyusutan
tahun 2012 adalah:
(5.000/100.000) x (Rp 16.000.000 –
Rp 1.000.000) = Rp 750.000
- Metode Unit Output (Hasil)
Alokasi cost
aktiva ke beban penyusutan tahunan menggunakan jumlah produk yang dihasilkan
dalam suatu tahun dibandingkan dengan taksiran output (jumlah produk) yang akan
dihasilkan sampai aktiva tetap tersebut diafkir. Misalkan sebuah mesin dibeli
pada tanggal 2 Januari 2012 dengan harga Rp 16.000.000 dan ditaksir dapat
digunakan untuk membuat produk sebanyak 200.000 unit dengan nilai residu Rp
1.000.000. Selama tahun 2012 digunakan selama 20.000 unit maka penyusutan tahun
2012 adalah:
(20.000/200.000) x (Rp 16.000.000 – Rp 1.000.000) = Rp
1.500.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar